Selamat Datang di Blog HMI CABANG BANYUWANGI,yakinlah dengan iman usahakan dengan ilmu sampaikan dengan amal perbuatan,SUKSES BUAT ANDA SEMUA
HMI CABANG BANYUWANGI Jln. Airlangga No. 88 Telepon 082330619279
Headlines News :
Home » » PERNYATAAN HMI CABANG BANYUWANGI TERHADAP KINERJA BUPATI BANYUWANGI ( ABDULLAH AZWAR ANAS, M.SI - YUSUF WIDYATMOKO S.Sos) DALAM

PERNYATAAN HMI CABANG BANYUWANGI TERHADAP KINERJA BUPATI BANYUWANGI ( ABDULLAH AZWAR ANAS, M.SI - YUSUF WIDYATMOKO S.Sos) DALAM

Written By HMI CABANG BANYUWANGI on Selasa, 25 Oktober 2011 | 10.24

Sudah 1 Tahun Pemerintahan Abdullah Azwar Anas dan Yusuf Widyatmoko sebagai Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi. Sebuah Misi telah tertuang dalam RPJMD, Yakni "TERWUJUDNYA MASYARAKAT BANYUWANGI YANG MANDIRI, SEJAHTERA DAN BERAKHLAK MULIA MELALUI PENINGKATAN PEREKONOMIAN DAN KUALITAS SUMBER DAYA."

Narasi besar ANAS – YUSUF terasa masih ada di angan-angan dan hanya sebatas konsepsi belaka, fakta bahwa, serapan anggaran di triwulan keempat masih 20% ini terlihat sekali beberapa program di masing-masing Satuan Kerja belum terlaksana. Alih-alih karena diterapkannya Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pergantian personil apartur birokrasi membutuhkan adaptasi dilingkungan kerja baru adalah sebuah alasasn yang tidak masuk akal serapan APBD rendah, akibatnya perputaran uang di banyuwangi semakin lamban yang berdampak pada usaha mikro semakin sulit berkembang, imcome masyarakat semakin rendah yang berakibat daya menurunnya daya beli masyarakat. hal ini diperparah dengan bupati yang sering keluar kota, bahkan keluar negeri. Kalau di hitung Anas pergi Umroh, Pelatihan di depdagri, dan ke Amerika dari 1 tahun anas hanya hadir langsung menangani pemerintahan kurang lebih 7 bulan saja yang mengsankan Anas hanya perduli pada urusan elit dan abai dengan urusan hajatan hidup masyarakat yang mengalami kesulitan.



Di sector pertanian, maraknya hama wereng yang mengancam hasil pertanian yang menjadi sector pengahasil PAD terbesar di Banyuwangi tidak mendapat penanganan yang serius dari pemerintah bahkan ada pembiaran dari pemerintah atas kondisi yang terjadi. Visi sembako terjangkau jauh dari harapan masyarakat, harga sembako semakin tidak terkendali disebabkan, produksi beras mengalami penurunan karena hama wereng menjadi semakin komplek persoalan disektor pertanian.

Orientasi anas meningkatkan ekonomi di sector pasar tradisional hanya sebatas bualan atau pepesan kosong belaka, tidak ada langkah kongrit memberdayakan pasar tradisional, kebijakan tidak memberi ijin lagi untuk pendirian waralaba baru seeperti indomaret, alfamart tidak diikuti dengan penguatan pasar tradisional. Pasar tradisonal tetap tidak mengalami peningkatan kualitas dari segi transaksi penjualan, kebersihan dan pembangunan infrastruktur

Disektor pendidikan masih terjadi pungutan liar yang mengatasnamakan kegiatan pembangunan sekolah, BEC, tanpa ada peningkatan kualitas di seactor pendidikan. Dan Indeks pembangunan Manusia masih kalah dengan bondowoso dan situbondo yang biasanya kalah dengan Banyuwangi. Indicator ini menunjukkan bahwa Bupati Anas sangat gagal dalam membangun Banyuwangi.



Penambangan Emas di Gunung Tumpang Pitu yang sampai saat ini masih menimbulkan kontroversi yang dimana penambangan yang dimaksud sudah jelas-jelas merusak lingkungan dan potensi alam Banyuwangi yang lain. Sebagai Bupati yang tersohor akan kecerdasannya, seharusnya Anas lebih bijak dalam menindaklanjuti masalah ini dan lebih memprioritaskan pemberdayaan dan pemanfaatan potensi alam Banyuwangi yang berkelanjutan.

Pembiayaan Banyuwangi Etno Carnival (BEC) ± sebesar 500 juta sangat menyakitkan hati masyarakat di tengah masyarakat membutuhkan lapangan kerja. Dan masyarakat sangat tidak butuh hiburan yang mereka butuhkankan adan pekerjaan. Seandainya uang 500 juta itu dialokasikan untuk pengembangan usaha kecil tentunya ekonomi dan peenganggran dapat diatasi. Selain itu adanya BEC yang lebih mengadopsi konsep dari Jember sangat tidak menghargai budaya local seperti Gandrung, Tari Seblang, patrol dll yang menjadi ciri khas kesenian banyuwangi dan BEC bisa.mematikan budaya local Banyuwangi. Belum lagi disparitas pembangunan infrastruktur jalan yang hanya dilakukan diperkotaan padahal jalannyanya masih baik sedangkan jalan di Pedesaan sangat banyak jalan yang berlubang yang tentunya mengganggu pengguna jalan bahkan bisa mengakibatkan rawan kecelakaan.



Pelayanan public, pembuatan KTP, KK. Akte kelahiran yang cepat tanpa ada pungutan sangat tidak terbukti. Masih banyak penarikan mulai level desa sampai kecamatan dengan variasi harga yang berbeda satu kecamatan dengan kecamatan lain. Masalah perijinan pun terkesan menjadi mesin pengeruk uang untuk pemerintah dengan menaikan tarif ijin usaha diluar kelaziman. Hal ini menunjukkan masih banyak pungutan liar yang tidak sesuai dengan ketentuan. Untuk sekelas surat ijin usaha bisa menembus angka satu juta rupiah padahal jaman bupati sebelumnya sekitar 300 ribu rupiah. Mengakibatkan pengusaha kecil sulit mengakses kredit perbankan untuk mengembangkan usahanya. Rumor bahwa birokarasi dimasing-masing satuan kerja hanya mengejar setoran untuk sang bos (bupati) sangat menjadi relevan apabila masih terjadi pungutan liar diluar ketentuan.



Melihat kondisi ini HMI Cabang Banyuwangi menyatakan bahwa satu tahun periode pemerinatahan bupati Abdullah Azwar Anas GAGAL memenuhi visi dan misinya. Karena tidak ada perubahan dari segi pelayanan public rendah, penyerapan APBD yang masih 20 %, BEC yang cenderung memboroskan anggaran daerah, lapangan kerja yang belum tersedia,pungutan liar masih terjadi dunia pendidikan, pembangunan infrastruktur jalan yang lebih mementingkan perkotaan sedang dipedesaan masih banyak jalan yang berlubang. Anas lebih mementingkan Citra daripada berkarya nyata pada masyarakat. Anas hanya mampu mencanangkan, memprogramkan dan tidak bisa melaksanakan sesuai dengan kecerdasan yang diakui oleh masyarakat. Anas hanya bisa berpidato namun tidak bisa berbuat apa-apa. KITA BUTUH BUKTI BUKAN JANJI. KITA BUTUH PEMIMPIN YANG BEKERJA TIDAK BUTUH BUPATI YANG CERDAS NAMUN ABAI AKAN KEBUTUHAN MASYARAKAT

Oleh karena itu HMI Cabang Banyuwangi meminta pemerintah Anas untuk:

Segera mempercepat penyerapan anggaran dimasing-masing satuan kerja agar pembangunan dapat dirasakan masyarakat
Menstabilkan harga sembako dengan melakukan intervensi pada pasar
Memperbaiki pelayanan public, menindak tegas pada birokrat yang melakukan pungutan liar
Mengehentikan pungutan liar mengatasnamakan BEC, pembangunan gedung, sekolah yang jelas sudah dianggarkan di APBD.
Segera memperbaiki insfratruktur pasar tradisional dengan asas yang berkeadilan
Menciptakan program kerja yang padat karya agar tercipta lapangan pekerjaan
Turun langsung menangani persoalan di sector pertanian yang selama ini mengalami penyusutan produksi beras karena berbagai hama penyakit
Stop BEC, dan pembanguan taman sritanjung yang tidak jelas manfaatnya bagi perkembangan budaya asli banyuwangi dan untuk kesejahteraan masyarakat.
Mencabut izin ekspolrasi penambangan emas Gunung Tumpang Pitu dan lebih menggiatkan pemanfaatan potensi alam Banyuwangi yang berkelanjutan.

Banyuwangi, 19 Oktober 2011

HMI CABANG BANYUWANGI





RUDI SILIWORO PUTRO

KETUA UMUM
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HMI CABANG BANYUWANGI - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger